TUGAS 2 BAHASA
INDONESIA
MEMPRODUKSI TEKS
CERITA SEJARAH SECARA MANDIRI
Oleh : Muthia Noor
Shafa (17/ XII IPS 1)
Sejarah Peristiwa G30S/PKI
|
No
|
Struktur
|
Kalimat
|
|
1
|
Orientasi
|
Sejarah peristiwa G30S/PKI yang juga
dikenal dengan nama aslinya, Gerakan 30 September atau singkatan lain berupa
Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) dan Gestok (Gerakan Satu Oktober)
merupakan salah satu peristiwa yang terjadi ketika Indonesia sudah beberapa
tahun merdeka. Sesuai namanya, peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 September
1965 malam, hingga esok harinya dimana ada pembunuhan tujuh perwira tinggi
militer dalam sebuah kudeta. Usaha yang akhirnya gagal kemudian dijatuhkan
kepada anggota PKI yang saat itu sedang dalam kondisi kuat karena mereka
dinilai amat dekat dengan Presiden Indonesia saat itu. Benar atau tidaknya
PKI yang bertanggung jawab penuh dalam kejadian ini tetap menjadi bahan
perdebatan hingga sekarang.
|
|
2
|
Urutan Peristiwa Sejarah I
|
Sebelum
terjadinya peristiwa G30S/PKI, PKI tercatat sebagai partai komunis yang
paling besar di dunia tanpa menghitung partai komunis di Uni Soviet maupun
Tiongkok. Ketika dilakukan audit pada tahun 1965, tercatat bahwa anggota
aktif dari partai ini melebihi 3,5 juta, belum termasuk 3 juta jiwa yang
menjadi anggota pergerakan pemuda. Selain itu, PKI juga memiliki kontrol
penuh akan pergerakan buruh, menambahkan 3,5 juta orang lagi di bawah
pengaruhnya. Hal tersebut belum berhenti, karena masih ada 9 anggota dari
pergerakan petani, serta beberapa gerakan lain seperti pergerakan wanita,
organisasi penulis, dan pergerakan sarjana yang membuat total anggota PKI
mencapai angka 20 juta anggota termasuk pendukung-pendukungnya.
|
|
3
|
Urutan Peristiwa Sejarah II
|
Yang membuat masyarakat mencurigai bahwa PKI adalah
dalang di balik terjadinya Gerakan 30 September 1965, dimana saat itu
parlemen dibubarkan, dan Soekarno menetapkan bahwa konstitusi ada di bawah
dekrit presiden, dengan PKI berdiri di belakang, memberikan dukungan penuh.
PKI juga menyambut gembira sistem baru yang diperkenalkan Soekarno, yaitu
Demokrasi Terpimpin yang menurut PKI mampu menciptakan persekutuan konsepsi
NASAKOM. Pada masa demokrasi terpimpin ini sayangnya kolaborasi pemimpin PKI
dengan kaum-kaum borjuis yang ada di Indonesia gagal menekan pergerakan
independen dari buruh dan petani, menyebabkan banyak masalah yang tidak
terselesaikan di bidang politik dan ekonomi.
|
|
4
|
Urutan Peristiwa Sejarah III
|
Peristiwa
G30S/PKI baru dimulai pada tanggal 1 Oktober pagi, dimana kelompok pasukan
bergerak dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma menuju daerah selatan
Jakarta untuk menculik tujuh jenderal yang semuanya merupakan anggota dari
staf tentara. Tiga dari seluruh korban yang direncanakan, mereka bunuh di
rumah mereka yaitu Ahmad Yani, M. T. Haryono, dan D. I. Pandjaitan. Ketiga target
lain yaitu Soeprapto, S. Parman, Sutoyo ditangkap hidup-hidup, sementara
target utama mereka, Jenderal A. H. Nasution berhasil kabur setelah melompati
dinding yang berbatasan dengan taman di Kedubes Irak. Meski begitu, Pierre
Tendean yang menjadi ajudan pribadinya ditangkap dan anak gadisnya Ade Irma
Suryani Nasution, tertembak oleh regu sergap dan tewas pada 6 Oktober. Korban
tewas bertambah lagi ketika regu penculik menembak dan membunuh seorang
polisi yang menjadi penjaga rumah tetangga Nasution, K. S. Tubun. Korban
tewas terakhir adalah Albert Naiborhu, keponakan dari Pandjaitan, yang tewas
saat menyerang rumah jenderal tersebut. Mayat dan jenderal yang masih hidup
kemudian dibawa ke Lubang Buaya dan
semua dibunuh serta mayatnya dibuang di sumur dekat markas tersebut.
|
|
5
|
Urutan Peristiwa Sejarah IV
|
Ketika matahari mulai terbit, sekitar 2.000 pasukan
diturunkan untuk menduduki tempat yang sekarang dikenal sebagai Lapangan
Merdeka, sebuah taman yang ada di Monas. Meski begitu, mereka tidak berhasil menundukkan
bagian timur dari area ini, karena pada saat itu merupakan daerah markas
KOSTRAD yang dipimpin Soeharto. Pada jam 07.00 pagi, RRI menyiarkan pesan
yang berasal dari Untung Syamsuri, komandan Cakrabiwa, regimen penjaga
Presiden bahwa Gerakan 30 September telah berhasil mengambil alih beberapa
lokasi strategis di Jakarta dengan bantuan anggota militer lainnya. Mereka
berkeras bahwa gerakan ini didukung Central Intelligence of America (CIA)
yang bertujuan untuk menurunkan Soekarno dari posisinya.
|
|
6
|
Urutan Peristiwa Sejarah V
|
Yang
menuliskan tinta kegagalan dalam sejarah peristiwa G30S/PKI kemungkinan besar
adalah karena mereka melewatkan Soeharto yang mereka kira diam dan bukan
tokoh politik pada masa itu. Soeharto diberitahu oleh tetangganya tentang
hilangnya pada jenderal dan penembakan yang terjadi pada 05.30 pagi, dan
karena ini ia segera bergerak ke markas KOSTRAD dan berusaha menghubungi
anggota AL dan polisi, namun tidak berhasil melakukan kontak dengan AU. Ia
kemudian mengambil alih komando AD. Kudeta ini juga gagal karena perencanaan
yang amat tidak matang dan menyebabkan para tentara yang ada di Lapangan
Merdeka menjadi kehausdan di bawah impresi bahwa mereka melindungi presiden
di Istana Merdeka. Soeharto juga berhasil membujuk kedua batalion pasukan
kudeta untuk menyerah dimulai dari Pasukan Brawijaya yang masuk ke area
markas KOSTRAD dan kemudian Pasukan Diponegoro yang kabur kembali ke Halim.
|
|
7
|
Reorientasi
|
G30S/PKI baru berakhir pada pukul 19.00, pasukan yang
dipimpin oleh Soeharto berhasil mengambil kendali kontrol atas semua
fasilitas yang sebelumnya direbut oleh Gerakan 30 September. Ketika sudah
berkumpul bersama Nasution, pada pukul 21.00 Soeharto mengumumkan bahwa ia
sekarang mengambil alih tentara dan akan berusaha menghancurkan pasukan
kontra-revolusioner dan menyelamatkan Soekarno. Ia kemudian melayangkan
ultimatum lagi yang kali ini ditujukan kepada pasukan yang meninggalkan Halim
dan tiba di istana presiden lainnya yang berada di Bogor. Untuk jasad ketujuh
orang yang terbunuh dan dibuang di Lubang Buaya sendiri baru ditemukan pada
tanggal 3 Oktober, dan dikuburkan secara layak pada tanggal 5 Oktober.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar